MAKALAH
METODE
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
GRAMATIKA
DAN TERJEMAH
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah Asalib At-Tadris 1
Dosen
Pengampu: Hasan Saefullah, M.Ag
Disusun
Oleh
Kelompok
VI:
Nanang
Subhan (1410120067)
Wida
Fitria Diningsih (1410120078)
Kiki
Lucky Febriyanti (1410120062)
TARBIYAH
/ V PBA-B
TARBIYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi
Telp. (0231) 481264 Faks. (0231) 489926 Cirebon 45132
Website: www.iainsyekhnurjaticrb.ac.id
E-mail: iainsyekhnurjaticirebon.ac.id
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan kasih
sayang- Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
dilimpahkan kepada junjungan seluruh alam, Nabiyyana Wanabiyyana Muhammad Saw.
Kepada keluarganya sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya diakhir zaman. Amiiin.
Meskipun penulis berusaha dengan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan ataupun
kesalahan. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada Bapak. Hasan Saefullah, M.Ag selaku dosen pengampu Mata Kuliah Asalib
Ayang telah t-Tadris-1 yang selalu membimbing kami, dan kepada pembaca dimohon
kiranya untuk memberikan arahan dan masukan yang lebih baik dan bermanfaat
untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amiiin.
Cirebon, 11 Oktober 2012
Penyusun,
Kelompok VI
DAFTAR
ISI
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………....... ....
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….......... 1
C. Tujuan Pembahasan …………………………………………………....... 1
A. Metode Tata Bahasa (Gramatika) ............................................................... 2
B. Metode
Terjemah (Translation) ……. ..…….…………………................. 3
C. Metode Gramatika – Terjemah (Grammatical Translation)……................ 4
BAB III. PENUTUP ………………………………………………….................... 7
A. Kesimpulan
………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa
adalah alat pertama dan utama yang memanusiakan manusia. Bahasa adalah sebuah
bentuk budaya dasar yang dihasilkan oleh manusia dan untuk memanusiakan manusia
pada setiap generasi dalam suatu masyarakat bahasa. Di samping itu, bahasa
dikatakan sebagai budaya dasar karena menjadi alat utama pembentuk berbagai
wujud dan jenis budaya lain. Dengan demikian, perbedaan bahasa menjadi penanda
permukaan adanya perbedaan sistem dan pola budaya. Lebih lanjut dapat dikatakan
pula bahwa perbedaan sistem dan pola budaya menjadi penanda perbedaan
karakteristik, sifat, atau watak suatu masyarakat bahasa.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Metode Tata bahasa (Gramatika)
2. Metode Terjemah (Translation)
3. Metode Gramatikal-Terjemah (Grammatical Translation)
C.
TUJUAN PEMBAHASAN
Seorang calon guru bahasa yang baik, kita harus
memiliki dan menguasai sejumlah pendekatan, metode-metode, atau strategi
pembelajaran. Dan kita juga mampu menguasai gramatika dengan baik dan benar.
BAB
II
METODE
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
GRAMATIKAL
DAN TERJEMAH
A.
Metode
Tata Bahasa (Gramatikal)
Metode tata bahasa yaitu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau kaidah-kaidah tata bahasa
arab yang mencakup nahwu sharaf. Metode ini juga sering disebut dengan
metode tradisional (Tariqoh Intiqaiyyah). Dan metode tata bahasa ini sangat
kuat berpegang pada disiplin mental dan pengembangan intelektual.
Ada beberapa ciri utama yang dimiliki metode ini. Pertama,
menitik beratkan keterampilan membaca, menulis, dan terjemah. Tetapi kurang
memperhatikan keterampilan membaca. Kedua, menggunakan bahasa ibu
siswa sebagai bahasa pengatar dalam PBM. Dengan kata lain, metode ini
menggunakan penerjemahan sebagai strategi utama dalam mengajar. Ketiga,
memperhatikan sisi gramatikal sebagai sarana pembelajaran bahasa asing.
Keempat, guru sering kali memfokuskan analisis gramatikal/ tata bahasa pada
kalimat-kalimat bahasa yang dipelajari.[1]
Kelebihan dari metode gramatikal adalah sebagai
berkut:
- Siswa terbiasa menghafal kaidah-kaidah tata bahasa
asing yang sangat diperlukan untuk mampu bercakap-cakap dalam bahasa asing
yang benar, dan mampu menulis dengan betul.
- Melatih mental disiplin dan ulet dalam mempelajari
bahasa.
- Bagi guru tidak terlalu sulit menerangkan metode
ini, karena kemampuan percakapan tidak diutamakan, dengan kata lain guru
asalkan ia menguasai gramatika/ tata bahasa yang baik maka pengajaran
dapat dilaksanakan.[2]
Adapun kekurangan gramatikal adalah sebagai berikut:
1)
Secara didaktis dan psikologis,
metode ini bertentangan dengan kenyataan. Bahwa penguasaan bahasa seseorang
tidaklah didahului dengan pengajaran gramatika/ tata bahasa terlebih dahulu,
tetapi melalui peniruan ucapan/ percakapan.
2)
Penguasaan gramatika/ tata bahasa
tidak dengan sendirinya menguasai percakapan. Oleh sebab itu anak didik menjadi
pasif, bertahun-tahun bahkan lebih dari 10 tahun belajar bahasa asing (Arab dan
Inggris) tak bisa juga.
3)
Dapat membosankan/ jenuh terutama
apabila guru tidak dapat menyajikan pelajaran secara baik dan menarik bagi
siswa.
B.
Metode Terjemah
(Translation)
Metode terjemah yaitu metode menerjemahkan dengan kata
lain menyajikan pelajaran dengan menerjemahkan buku-buku bacaan berbahasa asing
ke dalam bahasa sehari-hari, dan buku bacaan tersebut tentunya telah direncanakan
sebelumnya.[3]
Pada umumnya paling tidak, ada 3 syarat yang harus
dimiliki jika ingin menjadi penerjemah yang baik dan berbobot yaitu:
a.
Menguasai gramatika (kaidah-kaidah
tata bahasa) dan kaidah-kaidah menerjemahkan.
b.
Kaya pembendaharaan kata-kata (vocabulary).
Metode terjemah ini berisi praktik penerjemahan
naskah-naskah, dari yang mudah sampai yag sulit. Salah satu variasi dari metode
terjemahan ialah metode terjemahan harfiah. Dalam metode terjemahan harfiah ini
dilakukan sekaligus terjemahan dari kata ke kata dan terjemahan idiomatik atau
terjemahan ungkapan-ungkapan.
Sebagaimana metode tata bahasa, metode terjemah dapat
diajarkan dalam kelas yang besar atau kecil, jumlah jam pengajaran tidak
ditentukan: boleh banyak boleh sedikit, tergantung pada tujuan dan pengelolaan.
Langkah-langkah pelaksanaan metode Translation (menerjemahkan)
ini dapat dilakukan dengan cara guru menunjuk/ menentukan bahan-bahan bacaan
yang akan diterjemahkan itu kepada siswa/ anak didik dan menetapkan pula
pokok-pokok/ seri-seri pelajaran yang akan dipelajari (diterjemahkan). Kalau
sudah diketahui bersama oleh siswa topik yang akan diterjemahkan itu, langkah
berikutnya guru memulai membuka seri pertama pelajaran baru itu dan menerjemahkannya.Pada
tingkat-tingkat dasar sebaik-baiknya siswa terlebih dahulu diperkenalkan
dengan/ diajarkan kaidah-kaidah (aturan-aturan) dalam menerjemahkan. Jangan
langsung menerjemahkan, namun setelah pengetahuan dasar menerjemahkan ini telah
dimiliki/ dikuasai siswa barulah pelajaran menerjemahkan dapat dimulai.[5]
C.
Metode Gramatikal-Terjemah
(Grammatical Translation)
Metode ini merupakan metode pembelajaran bahasa
asing yang lebih dulu telah berkembang. Dari namanya bisa kita pahami bahwa
dalam penerapannya metode ini banyak menekankan pada penggunaan gramatika (tata
bahasa) dan praktik penerjemahan dari bahasa dan ke dalam bahasa sasaran.
Metode ini bahkan harus kita akui sebagai metode yang paling populer
digunakan dalam pembelajaran bahasa Asing baik di sekolah, pesantren
maupun di perguruan tinggi.[6]
Metode ini merupakan gabungan antara metode gramatika
dengan metode menerjemah (translation). Metode ini dapat dibilang ideal
daripada salah satu metode gramatika atau translation. Karena kelemahan dari
salah satu atau keduanya dari metode tersebut (gramatika dan terjemah) telah
sama-sama saling menutupi dan melengkapi (jadi kedua-duanya dilakukan
bersama-sama, serentak) artinya materi gramatika (tata bahasa) terlebih dahulu
diajarkan dan kemudian pelajaran menerjemah, pelaksanaannya sejalan.[7]
Penerapan metode ini, guru memulai dengan mengajarkan
gramatika/ kaidah-kaidah bahasa asing (misalnya mengenai al
asma, al af’al, dan al huruf).
Barulah kemudian mengajarkan pelajaran terjemahan.
Dalam praktiknya metode gramatika-terjemah (tata bahasa
dan terjemah) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Ø
Pertama-tama para siswa
mempelajari kaidah-kaidah gramatika (tata bahasa) dan daftar kosa kata bahasa
yang berkaitan erat dengan bahan bacaan pada pelajaran yang bersangkutan. Tata
bahasa dipelajari secara deduktif dengan bantuan penjelasan-penjelasan
yang panjang serta terperinci.
Ø
Setelah kaidah-kaidah dan
kosa kata dipelajari, maka petunjuk-petunjuk bagi penerjemahan latihan-latihan
yang mengikuti penjelasan-penjelasan ketatabahasaan pun diberikan.
Ø
Pemahaman-pemahaman akan
kaidah-kaidah dan bahan bacaan pun diuji melelui terjemahan. Para siswa/ anak
didik dapat dikatakan telah dapat mempelajari bahasa tersebut kalau
mereka dapat menerjemahkan paragraf-paragraf atau bagian-bagian prosa dengan
baik.
Ø
Bahasa asli/ bahasa ibu dan
bahasa sasaran dibandingkan secara konstan. Tujuan pembelajaran adalah untuk
mengalihkan bahasa sasaran ke bahasa ibu, dan sebaliknya, dengan menggunakan
kamus jika diperlukan.
Ø
Memang sedikit kesempatan
untuk praktik/ latihan menyimak dan berbicara selama penggunaan metode ini,
karena lebih memusatkan perhatian pada latihan-latihan membaca dan terjemahan.
Kebanyakan waktu di kelas digunakan untuk membicarakan mengenai bahasa,
dan sedikit waktu yang tersedia untuk menggunakan (berbicara di dalam dan
dengan ) bahasa yang dipelajari.
Kelebihan metode Gramatika-Terjemah adalah sebagai berikut:
ü
Tanpa disadari siswa/
peserta didik memperoleh pengetahuan dari keduanya (grammar dan translation)
dengan pengetahuan menjadi utuh.
ü
Meskipun belum dengan
sendirinya siswa dapat aktif/ lancar bercakap-cakap dalam berkomunikasi bahasa
asing, tapi siswa paling tidak dapat berbahasa pasif, artinya dapat membaca dan
menerjemahkan buku-buku bacaan, buletin, brosur, koran, majalah-majalah serta
buku-buku ilmiah lainnya yang berbahasa asing.[8]
Adapun kekurangan metode Gramatika-Terjemah adalah sebagai
berikut:
·
Pengajar hanya dapat
menyusun/ membimbing siswa terampil berbahasa pasif. Sedangkan pengertian utama
dari berbahasa adalah berbicara lisan atau bercakap-cakap/ berdialog.
·
Secara linguistik
dibutuhkan guru yang terlatih.
·
Tidak sesuai bagi orang
yang tuna aksara, misalnya anak kecil atau imigran tertentu, sedikit sekali
bahasa yang digunakan bagi komunikasi antar pribadi, kesempatan bagi
pengemukaan tuturan atau ujaran spontan sangat terbatas.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada beberapa ciri utama
yang dimiliki metode Gramatika
1.
Menitik beratkan keterampilan
membaca, menulis, dan terjemah. Tetapi kurang memperhatikan keterampilan
membaca.
2.
Menggunakan bahasa ibu siswa
sebagai bahasa pengatar dalam PBM. Dengan kata lain, metode ini menggunakan
penerjemahan sebagai strategi utama dalam mengajar.
3.
memperhatikan sisi gramatikal
sebagai sarana pembelajaran bahasa asing. Keempat, guru sering kali memfokuskan
analisis gramatikal/ tata bahasa pada kalimat-kalimat bahasa yang dipelajari.
Tiga syarat yang harus
dimiliki jika ingin menjadi penerjemah yang baik dan berbobot yaitu:
1)
Menguasai gramatika
(kaidah-kaidah tata bahasa) dan kaidah-kaidah menerjemahkan.
2)
Kaya pembendaharaan
kata-kata (vocabulary).
3)
Memiliki pengetahuan sosial
dan wawasan luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Al-Khuli, Muhammad. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.
Yogyakarta, 2010
Izzan, Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
Humaniora, 2009.
Hamid, Abduul, Baharuddin, Uril dan Mustofa, Bisri. Pembelajaran
Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media. Malang:
UIN-Malang, 2008.
Tayar Yusuf. Metodologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1995
[1]. Dr.
Muhammad Ali Al-Khuli. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. hlm. 23-24
[2]. Tayar Yusuf, Metodologi
Pembelajaran. hlm. 176
[3]. Izzan,
Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. hlm. 98
[4]. Ibid. hlm.
100
[5]. Izzan,
Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. hlm. 98-100
[6]. Hamid,
Abduul, Baharuddin, Uril dan Mustofa, Bisri. Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media. Malang: UIN-Malang, 2008.
hlm. 18
[7]. Izzan,
Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. hlm. 100
[8]. Izzan,
Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. hlm. 101